Sabtu, 10 Desember 2016

Susu Fenny rose

Fenny Rose (1)



Perkenalanku dengan Burhan terjadi ketika aku secara tak sengaja bertemu di sebuah rumah produksi iklan, pada awalnya aku tak mengira kalo lelaki ini ternyata memiliki gairah seks yang tinggi, bahkan aku akhirnya harus terkapar disetubuhi olehnya, gilanya lelaki ini semakin lengket padaku, suka mengawasiku ke mana mana, jika ada waktu senggangku dia datang langsung mengajakku bercinta, lama lama aku menjadi terbiasa, aku sendiri juga tidak menyangka kalo akhirnya menjadi lawan bercinta yang sama sama mengejar nikmatnya reguk birahi, ketika dia mengendorkan kejaran padaku, justru malah aku yang mengejarnya. Aku menjadi ketagihan bercinta dengannya. Terkadang aku menyalahkan diriku yang tidak bisa mengontrol nafsuku, malah aku gantian yang sering menagih dikontoli.
Hari masih pagi ketika aku diundang dalam rapat untuk mencari figur bintang iklan, pihak produksi iklan katanya hanya ingin memakai jasaku saja. Aku datang pagi itu, beberapa pegawai di kantor itu minta tanda tanganku, ada lelaki yang pengin kenal denganku, siapa tidak kenal Fenny Rose ? kalangan olah ragawan terutama penggemar Formula pada tidak asing denganku. Yang kuherankan, jika seluruh pegawai kantor itu pada mengerubungiku, namun tidak dengan satu lelaki yang masih memandang dari kaca jendela duduk dan arahnya ke arahku, jaraknya juga tidak jauh. Aku balik menatapnya, lelaki itu tersenyum padaku. Aku pun mengangguk dan menuju ke ruang pimpinan, namun setelah aku diterima, aku malah diberikan surat lagi agar menghadap pada orang bernama Burhan itu. Pada awalnya aku tidak tahu kalo lelaki yang memandangku tadi adalah Burhan, setelah ditunjuk ruangannya barulah aku masuk.
“Pagi Pak Burhan “ sapaku dengan sopan, lelaki itu menyapaku balik
“Pagi Bu Fenny .. silakan duduk “ jawab lelaki itu dengan sopan, namun aku tercekat dan mendapatkan suatu yang aneh, tatapan lelaki itu sampai membuat hatiku tergetar, walau tidak begitu ganteng namun aku menyukai tatapan mata itu, aku langsung kepencut dengannya, aku sampai tersenyum malu ketika memandangnya bak patung.
“Silakan duduk Mbak Fenny .. eeeh .. panggil saja saya Han .. “ sahut pemuda itu dengan duduk mendahului aku.
Aku menjadi tergagap mendengar betapa lelaki ini clear, aku menyukai gaya santai pemuda ini, beda dengan atasannya, kaku dan sok ngatur ngatur.
“Nggak keberatan khan, saya panggil Mbak Fenny atau Mbak Rose ?” tanya dia lagi padaku, aku mengiyakan tapi aku tidak berani menatap matanya itu, tatapan mata itu kemudian beralih ke dadaku, kubusungkan dadaku sedikit, namun lelaki itu tidak bereaksi lebih, memberikan senyum pun tidak.
“Eh .. iya .. tapi .. “ kataku tergagap, baru kali ini tergagap menghadapi lelaki, biasanya justru aku yang mendominasi pembicaraan, namun aku kali ini harus mengakui lelaki di depanku ini, masih muda dan kupastikan belum menikah. Karena aku berkata gagap, lelaki tersenyum padaku
“Apakah yang saya hadapi ini Fenny Rose yang ada di televisi itu ? “ tanyanya karena aku malah diam.
“Maaf Mas … hari ini saya tidak enak badan .. “ jawabku dengan terpaksa karena aku kalah dengan tatapannya, aku pengin membintangi iklan itu, lagian aku memang terbentur kasus Silet yang membuatku harus vakum. Aku susah mencari pendapatan.
“Nggak apa apa Mbak .. saya faham kok .. tapi tumben seorang Fenny Rose tidak pede di hadapan saya, padahal saya sering mengagumi penampilan Fenny Rose, piawai mengolah kata, cantik, seksi dan aku berharap bisa mendapatkan istri seperti Mbak Fenny .. “ ucap pemuda ini sampai membuatku tercekat, oh ya dia mengagumiku .. padahal akulah yang mengagumi kini, gaya bicaranya lugas, tidak meledak ledak, pintar namun jahil, ini tipe lelaki yang kusuka, tinggi badanku kalah jauh, namun aku mencoba menguatkan diriku agar tidak mengecewakan lelaki ini, katanya keputusan final ada pada Burhan.
“Terus terang Mbak .. saya bukan pegawai sini .. tugas saya adalah audit dari pemilik kantor ini .. karena perusahaan ini sedang mengalami masalah, maka saya pegang sementara, jadi keputusan siapa yang membintangi iklan ini dengan bayaran yang telah diusulkan pada Mbak Fenny “
Kubatin usulan kontrak, sampai membuatku tak habis pikir, bayaran itu melebihi honorku di RCTI, namun tidak mudah bagiku mendapatkan peran itu, karena setiap aku mengutarakan kepiawaianku lelaki ini mudah menjebakku, sampai aku berpikiran kotor “apa dia hanya bisa disuap dengan seks”. Aku tak pernah selingkuh, namun aku membuang sementara pikiran kotorku. Aku harus membintangi iklan itu, itu sangat berarti mengembalikan pendapatanku, rumah, villa, bisa melayang jika aku tidak membayar angsuran, padahal sepi order, bahkan tv lain banyak menolakku. Pemuda ini seolah kecewa ketika membaca berkasku.
“Baiklah Mbak .. kalo bisa besok siang ke sini lagi .. kalo perlu apa apa hubungi saya lewat telepon “ ujar pemuda itu dengan tersenyum.
“Apa Mas Han kecewa pada saya ? “ tanyaku terus terang.
“Kecewa sih tidak, hanya sayang yang di hadapan saya adalah adiknya Fenny Rose “ ucap pemuda itu tersenyum menatapku, aku tidak berani melawan tatapan itu. Aku berdiri dan kuberikan tanganku menyalami, ketika tangan dia menyalami, kutangkupkan juga tangan kiriku menggenggam.
“Berusahalah lebih baik Mbak besok .. “ sahut pemuda itu dengan melepaskan tanganku, kurasakan kehangatan tangan pemuda itu, aku merasa dialiri kekuatan, entah aku tidak bisa merasakan dengan logika, aku pun keluar, kutatap sejenak pemuda itu, aku merasa menjadi suka dengan pemuda itu, berkali kali aku memalingkan mukaku padanya memberikan senyumku. Namun lelaki itu hanya tersenyum lalu kembali membuka laptopnya. Sial ! bisa gagal aku.
Aku sengaja tidak pulang, aku menguntit pemuda itu ketika bubaran kantor. Ketika dirinya mampir di sebuah rumah makan, aku pun ikut masuk. Burhan terkejut melihatku, aku juga pura pura terkejut.
“Duh .. ketemu lagi nih dengan bintang pujaanku “ sahut Burhan dengan tersenyum
“Hus .. jangan keras keras “ balasku dengan duduk di depannya.
“Kau luar biasa cantik Mbak .. “ pujinya, aku merasa terkejut, sikap dia berbeda dengan dikantor.
“Han .. tolong ya .. aku benar benar pengin memegang pemeran bintang itu .. apapun akan kulakukan asal aku bisa memerankan .. aku butuh dana untuk membayar rumah dan villaku .. “ kataku dengan hati hati. Walau aku terlanjur sengaja mau melakukan apapun, aku tetap was was jika lelaki ini minta tidur denganku.
“Bener ?” tanyanya dengan nada lemah
Aku mengangguk.
“Termasuk di dalam kamar ? betapa senangnya jika aku bisa berduaan dengan Fenny Rose tanpa busana” tanyanya dengan ketawa terpingkal pingkal. Aku menjadi syok benar juga anggapanku, pemuda ini minta tidur dan bercinta denganku. Tak mungkin, aku tak mau. Aku mengeleng geleng. Makanan datang diberikan ke meja kami. Aku menjadi panas dingin.
“Ayo di makan .. jangan mikir tadi .. khan cuma joke .. “ sahutnya menepis dengan tangannya di depan wajahku, aku bukan perempuan murahan yang bisa diajak bercinta. Aku punya harga diri. Aku mencona bersikap santai dan aku kembali normal menanggapi setiap candaannya. Guntur tiba tiba menggelagar sampai aku menutup telingaku. Kami cepat menghabiskan makan.
Hari sudah gelap ketika pemuda itu mengantarku sampai di parkiran basemen, namun aku tak menyangka ketika pemuda itu tiba tiba mendekapku dan membekap mulutku, sontak aku kaget dan hendak berontak.
“Kau boleh perankan iklan itu .. tapi aku butuh tubuh molekmu, sayaang “ bisiknya dengan halus ditelingaku. Kurasakan tangan itu nakal masuk ke dalam rokku dan mengelus memekku, aku hendak beontak namun tidak mampu, aku hanya bisa memejamkan mataku, bekapanku dibuka dan aku pun langsung dilumat bibirku.
“Ya Tuhaaaaaaaan “ keluhku dalam hati, aku tidak menanggapi lumatan itu, namun lama lama aku terbawa.
“Ayo Fen .. ayoo .. aku yakin kamu doyan seks “ sahut pemuda itu dengan gemas membawaku dengan memondong ek arah mobilku yang jaraknya tinggal beberapa meter. Aku hanya memejamkan mataku. Aku diturunkan. Aku langsung ditekan di body mobilku dan aku pun terangsang ketika tangan Burhan meremas bukit kembarku
“Ya Tuhaan .. lelaki ini nekad meremas buah dadaku .. “ batinku berteriak, aku merasakan kenikmatan dan terangsang, dengan dipepet di body mobilku, kepalaku bersandar pada kaca, bibirku kembali dilumat dengan rakus, kubalas lumatan itu dan kami pun saling terangsang. Burhan mendaratkan bibirnya dengan menyedot habis bibirku, kenikmati bibirnya itu, luar biasa piawai pemuda ini cepat sekali membuatku terangsang. Aku langsung memeluknya dan lidah kami saling bertaut, desakan tubuh pemuda ini membuatku semakin hanyut dalam buaian birahinya.
Aku terpaksa memegang kepala Burhan karena tidak tahan akan lumatannya itu, aku sampai ngos ngosan
“Sssssssssssssh hhh sssssssssshhh “ dengusku tak karuan
“Mari Mbak Fenny .. aku kontoli dirimu “ ajak Burhan dengan bernafsu, luar biasa joroknya pemuda ini, bilang kontol seenaknya. Belum sempat aku menjawab, tangan nakalnya langsung mencolek lewat celah celana dalamku dari sebelah kiri
“Aaaaaaaaauh .. nakaaaaaaal “ erangku merasakan kenakalannya. Kunci mobil ditanganku direbutnya, lalu dimasukin ke lubang kunci di sampingku. Habis itu pintu mobil terbuka, aku digiringnya masuk ke dalam, sesampai di dalam, pintu mobil ditutup, dan aku kemudian ditindih
“Haaaaan sabaaaaaaaaar aaaaaaaaah “ cegahku merasakan kenakalan tangannya yang menarik celana dalamku, kulihat gudukan besar di cetakan celananya, aku tak bisa mengukur seberapa besarnya, celana dalamku pun melorot sampai ke lutut, pahaku dielus elus dan dirangsang, kurasakan dari selakanganku merasa basah. Burhan memandangku penuh nafsu.
“Pengin emut kontolku, sayaaang “ tawarnya dengan membuka kaitan celana kemudian membuka resluting, aku sampai berdegup kencang melihat celana dalam itu menggelembung sangat besar, tak bisa kubayangkan seberapa besarnya.
“Asal Mbak Fenny Rose nyebutnya kontol .. bukan penis, memekmu indah Mbak .. jembutmu rapi sekali “ sahutnya dengan membuatku geleng geleng kejorokannya, ketika celana dalam itu ditarik, aku sampai menutup mulutku, tak mengira besar sekali. Bahkan aku malah menyingkirkan tanganku karena takut kontol besar itu, ketika tanganku menyingkir itu namun terlambat Burhan sudah mencekal tanganku dan memaksa aku memegang benda besar itu, aku kuat bertahan namun aku akhirnya luruh juga.
“Jangan kau ingkari Mbak Fenn .. kau pasti doyan kontolku .. ayo emut donk … tuh lidahmu menjilati bibirmu sendiri .. apa yang kau tunggu Mbak .. ayo donk .. tunjukan Fenny Rose ternyata doyan konto dan diewe .. “ sahut Burhan sampai membuatku semakin panas nafsuku. Melihat kontol besar yang ngaceng itu naluri kewanitaanku mulai meliar, kupegang kontol itu dan kugenggam, kuberikan senyum padanya.
“Haaan .. loloskan aku yaaa .. aku yakin kamu pasti minta seks .. “ candaku dengan gemas.
“Belum tentu Mbak .. “ sergah pemuda itu sampai membuatku jengkel.
“Aku tak mau sekali bercinta denganmu Mbak .. malah pengin aku mengkontoli Mbak Fenny Rose “ sahutnya membuat menjadi geleng geleng, pemuda ini meminta lebih dari yang dimauinya, tanpa menunggu komando aku langsung menjilati rakus kontol besar itu.
“Yaaaaaaaaa uuuh .. jilat Mbak .. benaar juga Fenny Rose doyan kontol “ sahut Burhan dengan mengelus elus kepalaku, kemudian dengan nakal,. kancing kancing bajuku dibuka satu persatu, kemudian tangannya menyelinap masuk ke dalam cup bra, buah dadaku sebelah kanan diremasnya, aku menggelinjang sambil menjilati kontol itu, kunikmati jilatan kontol itu naik turun, aku menjilatinya dengan rakus. Tubuhku penuh dengan keringat demikian pula dengan Burhan, Burhan berusaha membuang celananya sampai lepas, kemudian setelah mencopot celananya itu, bajunya juga dilepas.
“Telanjang Mbaak .. bisa lecek baju kita “ ajaknya penuh nafsu, aku memaling sebntar dan kulihat sekitar, sepi luar biasa, hujan turun dengan derasnya, ketika aku memaling kepalaku ditarik lagi, dan aku pun langsung membuka mulutku, kutelan kontol itu dalam mulutku, benar benar sesak dalam mulutku. Burhan melebarkan bajuku, dikeluarkan lewat satu tangan kiriku, selepas itu gantian tangan kananku, kini aku hanya menggunakan bra dan rok.
“Lepas Mbak aaaaaaaah .. aku pengin melihat kemolekanmu “ pinta Burhan tak sabaran, Burhan menarik kepalaku
“Kamu aaaaaaah .. lagi enak ngemut kontolmu, sayaang “ keluhku dengan nada jengkel, Burhan memaksa, menaikan bokongku dengan diremas kuat
“Aaaaaaaaaauh .. nakaaaaaaaaal “ keluhku dengan menarik tanganku ke belakang, kubuka kaitan dan resluting rokku. Burhan kemudian menarik rokku sampai lepas, habis itu celana dalamku juga dikeluarkan
“Luar biasa mulus kau Mbak .. tubuhmu benar benar seksi .. Ayo Mbak Fenny Rose .. silakan mainkan kontolku .. emut dalam mulutmu “ ajak Burhan semakin bernafsu, aku pun membungku, kemudian Burhan membuka kaitan bra, dan buah dadaku terbebas dari bra, langsung saja Burhan meremas kedua bukit kembarku yang menggantung.
Kumasukan kontol itu dalam mulutku, aku rakus mengulum kontol itu keluar masuk mulutku, enak dan mantap sesak dalam mulutku.
“Uuuh .. Mbak Fenny memang rakus .. pelan donk Mbak .. agar nikmat gitu .. “ rajuk Burhan dengan gemas mempermainkan puntingku dengan diputir putir, aku menjadi geli, kurasakan remasan dan puntiran itu membuatku semakin panas, kami berdua telanjang bulat di jok mobil dengan saling merangsang.
Habis itu Burhan menurunkan tangannya, tangan kirinya menyelinap sampai di pahaku, mengelus dan memaksa pahaku terbuka, kubuka pahaku.
“Mmmmmmmmmh … hhmmm … enaak sekali kontolmu sayaaaang .. aaaaaaaaaaaauuuh ..Haaan .. aaaaaah .. nakaaaaaaal “ lenguhku merasakan jari jari tangan Burhan mengorek memekku agar lubangnya membesar, aku membuka pahaku lebar dan jari jari tangan itu mengorek memekku membasah itu. Aku menjadi tak karuan menggelinjang, aku hanya bisa menjilati kontol itu karena tidak tahan jari tangan itu keluar masuk memekku, aku akhirnya mengalah, kulepas kontol itu, aku membuka selakanganku, langsung saja gantian Burhan langsung menjilati memekku
“Haaaaaaan aaaaaaah .. kamu pintaaaaaaaaar aah .. teruuus sayaaaaaaaaaaang .. teruus .. nikmati memekku,. sayaaaaaaaaaaaaaaaang “ rayuku dengan mengelus elus kepalanya itu, aku semakin menggeliat, sangat nakal sekali Burhan mengorek memekku dengan rakus, aku sampai terangsang luar biasa, kupejamkan mataku merasakan semua itu, rasa nikmat dan geli lidah serta bibir Burhan menghisap memekku, aku sampai membusung merasakan sedotan itu
“Sssssssssssssh aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuh sssssssssh hhh … sudaaah saaaaaaaaayaaang .. aku nggak tahaaaaaaaaan .. ayo masukin kontolmu “ ajakku tak sabaran dengan menarik kepalanya, habis itu aku langsung menaiki tubuhnya. Jok mobil itu lebih lapang, sehingga aku mudah naik ke pangkuannya, kuangkat selakanganku, kupegang kontol itu
“Siap ya sayaaaaaaaaang .. “ ajakku dengan menekan pelan, kulihat memekku membelah pelan pelan, kepala penis itu masuk dengan pelan pelan
“OOOooooooooaaaaaaaaaaaah .. Haaaaaaaaaan ..uuuh saaaaaaaaaakit aaaaaaaaah “ keluhku kesakitan karena kontol besar itu.
“Pelaaaaaaaaaan aaaaaaaaaah “ sahut Burhan dengan memandang pada buah dadaku yang montok itu, Burhan kemudian mengulum puntingku, kubiarkan sejenak Burhan menikmati kuluman pada punting buah dadaku.
“Sudaah Haaan ,… masukin kontolmu dulu “ ajakku tak sabaran, aku kemudian menekan lagi dengan mata memejam dan bibir menggigit, besar sekali kontol yang hendak masuk lubangku ini. Pelan pelan kontol itu mulai berkurang panjangnya, pelan sekali kontol itu tenggelam padahal aku sudah dengan tenaga kuat, aku menjadi menggelinjang ketika buah dadaku diremas, aku menggelinjang tak karuan malah membuatku kontol itu cepat tenggelam
“Aaaaaaaaaaaaauh Haaaaaaaan ..aaaaaaaaaaauh ssssssssssssssshh hhh “ desisku keenakan. Kini kontol itu tinggal separo, kutarik pelan dan kutekan lagi
“Ayoo sayaaaaaaaaaaaang “ ajakku dengan memegang pundaknya, aku terus menekan dan menarik
“Ya Mbaaaaaaaaaaak aaaaaaaaaaaaaaaaaauh .. uuh memekmu benar benar sempit “ sahutnya dengan senang
“Aaaaaaaaaaah nggaaak kontolmu yang gedhe “ debatku tak kalah. Kukibaskan rambut panjangku yang mulai basah keringat. Kudongakan kepalaku, Burhan kembali meremas susuku. Kupejam mataku, kutekan dengan kuat dan kontol itu tenggelam lagi, tinggal sedikit lagi. Kupandang lagi Burhan yang juga meringgis keenakan, kunaikan selakanganku dan kuhujamkan dengan keras
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ lenguhku kesakitan, benar benar hangat kontol Burhan ini, benar benar membuat memekku panas tak karuan, kurasakan kontol itu mentok, ketika kulihat kebawah, ternyata masih menyisakan sedikit sisa batang kontol itu
“Gilaaaaaaaaaaaaaaaaaa .. kontolmu sisaaaaaaaaaa “ keluhku dengan langsung naik turun, aku bergerak pelan pelan menggenjotnya
“Keluar di luar ya Haan .. aku takut hamil “ pintaku “Justru aku pengin menghamili Mbak Fenny “ sahut Burhan sampai membuatku berhenti menggenjotnya, aku melotot.

“Sudahlah .. Mbak Fenny nanti akan ketagihan aku spermain “ ucap Burhan dengan cuwek. Aku menggeleng tanda tak mau, namun justru kedua tangan Burhan memegang kedua pantatku dan diremas.
“Kau yang menyediakan diri .. kau harus terima resikonya “ kata Burhan dengan meremas pantatku dengan gemas dan keras, aku menjadi tak karuan ikut bergerak.
Aku naik turun dengan pelan pelan, kurasakan gesekan kontol itu di dinding memekku, benar benar nikmat luar biasa, belum pernah kurasakan kontol sebesar ini.
“Aaaaaaaaaaauh ssshh sssssssssshh ooh Haaaan aaaaaaaaah .. enaaaaaaaak ssssssshh “ desisku dengan naik turun dan kemudian maju mundur. Luar biasa bagiku, tangan nakal itu tetap meremas pantatku, kuberikan punting susuku untukd diemut. Aku tetap naik turun, kontol itu semakin lancar keluar masuk memekku, walau Burhan diam tidak bergerak selakangannya, justru itu nikmatnya.
Kuegnjot dengan cepat dan kuat karena aku sudah tidak tahan lagi, kurasakan memekku lebih ketat menjepit kontol itu
“Haaaaaaaaan aaakuu sudaaaaaaah aaaaaaaah nggak kuaaaaaaaaaaaaat “ kataku di telinganya, aku bergerak lebih cepat, kontol itu terus keluar masuk dengan lancar, aku tidak tahan, tubuhku semakin panas, kurasakan aku merasakan panas itu berkumpul menjadi satu dan kurasakan mengalir sangat cepat, jepitan sangat kuat dan aku pun akhirnya klimaks
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” erangku panjang dengan menegang membusung sampai membentur belakang jok mobil di belakangku, buah dadaku diremas dengan kuat dan kurasakan orgasmeku benar benar maksimal, tak pernah kurasakan orgasme yang begitu dashyat.
Kurasakan cairan orgasmeku merembes lewat sela sela kontol yang terjepit itu, Burhan menarik tubuhku dan dipeluknya, aku pun lemas dengan berkelonjotan dalam dekapannya.
“Kau hebat Mbak Fenny .. Fenny Rose memang doyan kontol .. kuspermain ntar .. Mbak Fenny akan puas .. “ bisiknya sampai membuatku pengin menjewernya
“Kuloloskan Mbak Fenny daah .. asal spermaku ke dalam memek Mbak Fenny .. atau tidak sama sekali .. tapi tetap nggak ada pilihan .. entar kalo nggak mau kupaksa .. kutindih kau dan kugenjot semauku .. mumpung kontolku terjepit dalam memek Mbak Fenny “ ancam Burhan dengan mengelus elus rambutku.
“Sialaaaaaaaaan .. aku sedang subur .. aduh .. gimana ini “ keluhku dalam hati, aku berharap tidak hamil, bisa repot aku. Sial .. tapi kenikmatan yang kurasakan tidak sebanding dengan keluhanku, aku puas juga dikontoli dengan kontol besar itu, kurebahkan kepalaku di pundaknya dengan memelukknya erat.
“Sudahlah sayaang .. maumu aja aaaaaaaaaah .. di dalam atau di luar sama saja “ kataku pelan
“Tak boleh ada sperma muncrat di luar .. kalo diluar Mbak Fenny kudu menelannya “ sahutku dengan mengelus elus turun ke punggung dan akhirnya meremas pantatku, aku tersenyum manis dan kucium pipinya.
“Terima kasih telah membuatku benar benar menjadi wanita, baru kali ini kurasakan kontol yang nikmat .. tunggu ya Han .. aku masih capek “ bisikku dengan tersenyum, kujilat telinganya sampai membuat Burhan menghindari jilatanku.

debatku tak kalah.
“Ya sudah .. kuperkosa Mbak Fenny “ ucap lelaki dengan mata menatap tajam.
“Jangan Haaan “ keluhku lagi
“Balik lonte ! akan kuhajar memekmu sampai memerah, tak akan kusisakan memekmuu“ makinya dengan kesal. Aku pun luruh, aku mengalah, tak muda menaklukan lelaki ini.
“Baiklah Haan .. “ kataku mengalah walau berat hati.
“Spermaku enak kok Mbak .. nanti setelah kusemprot , Mbak Fenny akan nagih nagih lagi dispermain “ ucapnya lagi membuatku justru malah penasaran.
“Asal kamu tidak menyebutku lonte aaaaaaaah “ kataku dengan tidak suka dengan istilah lonte itu
“Bersedialah aku hamili dengan relaa “ buai Burhan dengan kata kata yang tidak ketus lagi. Kali ini juga membelai belai punggungku. Aku menjadi tenang, belaian itu membuatku kembali menikmati hubungan badan ini, jelas tak akan kusia siakan memekku digenjot kontol besar, kurasakan hasil hubungan badan dengan suamiku semakin dingin, asal seraduk sruduk saja. Aku menutup mataku sebentar untuk menguatkan diriku, kubuka mataku setelah beberapa hembusan
“Baiklaah … Fenny Rose siap kau spermain .. tunggu apa lagi sayaang “ jawabku dengan tersenyum.
“Sekarang Mbak Fenny memutar yaa .. pelan pelaan .. aku pengin genjot Mbak Fenny dari belakang .. pegang kedua jok depan itu .. yang kuat yaa “ ujar Burhan dengan mengelus elus pipiku
“Haan .. tolong aku loloskan yaa .. aku sudah terdesak nih “ pintaku tentang membintangi iklan itu.
“No problem .. asal tidak aku rewel kontoli .. “ jawab Burhan dengan melumat bibirku, kubalas lumatan itu, dan kami pun saling melumat dengan rakus, bibirku dilumat dan disedot dengan kuat, aku meladeni tak kalah bernafsu, lidah kami saling bertaut, bibir kami penuh dengan air liur, kupejam mataku menikmati setiap detik lumatan kami, aku terus saja meladeni bibir itu berlawanan arah, aku bertahan terus namun bibir itu semakin mendesak bibirku, aku kewalahan, kutarik kepalaku.
“Ssssssssssssssh hhh ssssssssssssshh sssssssssshhh hhh “ desisku tak kuat, namun belum aku mendapat nafas, bibirku kembali dilumat, aku menjadi kewalahan. Benar benar gila, aku tidak kuat diajak beradu bibir dengan rakus dan cepat itu, aku hanya meladeni, bibirku sangat penuh air liur, mataku sayu luar biasa.
“Suu ssuuuudaaah aaaah “ ucapku lemah dengan menahan kepalaku.
“Jika aku menuruti emosi kau akan menderita Mbak … masak sudah enak enak dikontoli tidak mau dihamili “ ucap Burhan dengan menjawil pipiku
“Iya deeh .. iyaaa .. maafin Mbak Fenny ya .. Mbak Fenny tidak berterima kasih, sudah dikasih job, diberi bonus kontol gedhe dan dihamili malah protes .. “ jawabku melantur karena enaknya persetubuhan kami, malam ini bahkan jika perlu aku akan membawanya ke rumahku, biar aku dikontoli sampai pagi. Akan kuterima sperma itu dalam rahimku, aku harus mengambil resiko.
“Baiklah Mbak Fenny sayaang .. maafin aku menyebut Mbak Fenny Rose seorang lonte “ ujar Burhan dengan mengelus elus rambutku itu.
“Nggak apa apa sayang .. asal jangan sebut itu lagi .. moodku jadi hilang deh “ sahutku dengan tersenyum.
“Sekarang balik Mbaaak .. pelan ya Mbak Fenny .. gesekan memekmu sampai membuatku kontolku tak karuan “ rajuk Burhan dengan tersenyum.
Aku kemudian pelan mengangkat kaki kananku ke arah kiri, kurasakan ketika kuangkat kontol itu sedikit melesak dan menggaruk dinding memekku
“Aaaaaaaaaaaaaaoh .. rasaanya Haaaaaaan .. aduuuh sayaaaang .. benar benar kontol nakaaaaaaaal “ sahutku dengan gemas. Kakiku pun kini sudah berada di samping anak muda ini, kemudian aku mengangkat kaki kiriku dengan pelan pelan.
“Luaaar biasaa kontolmu sayaaaaaaaaang .. aku makin ketagihan nih “ kataku dengan jujur
“Ntar malam kita ke rumah Mbak Fenny yaaa .. aku setubuhi Mbak Fenny sampai pagi. Enak kok Mbak “ sahut Burhan dengan merapikan rambutku yang berantakan
“Baik Haan .. baik .. aku setuju yaa … kita bisa bebas bercinta … awas kalo batalin “ ancamku karena aku tidak tahan dengan godaan kontol besar itu.
“Tenang .. ngewein Mbak Fenny termasuk keinginanku .. sudah lama aku pengin merasakan kemolekan Mbak Fenny “ ucap Burhan lagi mengagumi tubuhku.
Aku kini sudah membelakangi Burhan, aku kemudian memegang kedua jok di depanku, Burhan menekan dan mendorong selakanganku, aku pun maju “Duuuuuuuuuh enaaaaaaaaaaknyaaaaaaaaaaaaaaa .. goblog banget aaaaaaaakuu .. enaaak enaaak begini kok nolaaaaaaaaaaak “ lenguhku merasakan keenakan kontol itu mendesak lebih dalam sampai membuat aku menggelinjang.
“Rasakan remasanku Mbak Fenny Roseee .. “ sahut Burhan dengan langsung meremas kedua bukit kembarku yang kenyal itu, kurasakan remasan itu benar benar luar biasa, menjalar sekujur tubuhku sampai aku gemetar.
Aku memposisikan diri agar mudah disodok sodok dari belakang. Kurasakan aku mencekal kuat jok depan mobil itu, kepalaku aku tempat di tengah tengah jok itu, kulihat ke depan ada sorot lampu mendadak.
“Berhenti Haaan .. ada mobil .. tahaaaaaaaan yaa “ ingatku pada Burhan yang sedang keenakan meremas bukit kembarku, lalu Burhan memelankan meremas bukit kembarku itu.
Mobil itu tak lama lewat dan keluar dari parkiran.
“Ayo sayaaang .. keluarkan spermamu .. hamili aaakuu, teriaknya kamu kecilin “ ajakku tak tahan merasakan kontol itu terasa hangat sekali.
Burhan langsung pasang kuda kuda, dengan duduk itu Burhan langsung menaikan turunkan selakangannya, kontolnya mulai keluar masuk memekku
“Oh Haaan aduuuh enaaknya .. teruus sayaang .. teruuuuuuuuuus .. enaaaaaak “ racauku tak karuan merasakan kontol itu terlihat keluar masuk memekku lancar, kurasakan memekku tergesek dan terasa dicoblos coblos. Luar biasa nikmatnya.
“Uuuh uuuuh aaaaaaaaaaaaah aaaaaaah uuh .. “ lenguh Burhan keenakan mencoblos memekku dengan kontolnya itu. Aku pun tak kalah melenguh keenakan, mataku merem melek ke depan, kurasakan kontol itu benar benar menyodok nyodok dengan irama konstan.
“Cepetan dikit yaa . enaak bangeet .. ayo sayaaang .. ayooo .. kontoli Fenny Rose sepuasmu “ ucapku dengan mengerling ke belakang, kuberikan senyum nakalku
“Iyaaaaaaaa aaaaaaaaaaah .. memek sesaaaaaaaaak .. enaaaaaaaak aaaaaaaaaaaauh “ lenguh Burhan dengan menggenjotku dari belakang itu, Burhan kemudian menaikan kedua kakinya, terasa ketika kedua kaki itu naik, lebih dalam kontol itu mentok dalam memekku.
“Uuuuuuuuuuuh “ kulihat Burhan kini jongkok. Lalu menggenjotku maju mundur.
“Ooh Fenny Roseku sayaaaaaaaaaaaaang … duuuh enaknya Mbak Fenny .. ayo Mbaaak .. Mbak juga geraaaaaaak aaaaaaaaaaaaah “ ajak Burhan dengan merem keenakan menyodokku maju mundur.
Aku ikut bergerak mengimbangi, luar biasa kontol itu menyeruak masuk memekku.
“Aaaaaaaaaaoh .. huuuh aaaaaaaaaaah aaaaaaaauh uuuuuuuuuuuuh aaaaaaaaaaaah aaaaaaaauh ssssssssssh sssssssssshh sssssshh hhhhhhh hhhh “ lenguh dan desisku tak karuan. Kontol itu benar benar perkasa, aku semakin kedodoran, jika dia tidak muncrat aku tak bakalan kuat.
Genjotan demi genjotan itu kian cepat, Burhan seakan menghajarku, mengajariku bagaimana teknik bersetubuh itu, genjotannya makin mantap, aku sampai merintih, mengerang, melenguh dan mendesis tak karuan, aku ikut gerakan berlawanan semakin menambah nikmatnya kami bersetubuh.
“Haaan … Haaan .. teruuus sayaaaang … teruuuuuuuuus .. “ ucapku tak karuan, kontol itu menghujam berkali kali, mantap rasanya, terkadang aku diberi sodokan keras sampai aku terpejam sangat erat. remasan di buah dadaku sampai membuatku montang manting ke kanan dan ke kiri
“Gimaaaaaaanaaaaaaaa sayaaaaaaaaang “ kataku yang sudah tidak kuat itu
“Bentaaaaaaaar aaaaaaah “ sahut lelaki itu dengan tetap menggenjotku, aku sampai menggeleng geleng tak karuan, luar biasa kontol itu menghujam ke memekku. Aku benar benar tidak tahan, nikmatnya tak terkira. Aku yakin Burhan pasti suka mengkontoli wanita lain, benar benar pengalaman pemuda ini.
Genjotan Burhan semakin cepat, aku tidak tahan lagi
“Sayaaaaaaaaaang aaakuu nggaaak kuaaaaaaat aaaaaaaaaaaaaauh ssssssssssssssshh sssssssshh “ erangku menggeliat tak karuan, aku mencakar di kedua jok mobilku itu, genjotan demi genjotan keras sampai membuatku hampir terpelosok ke depan, namun Burhan sudah memegang kedua bukit kembarku, diremas dengan kuat dan keras sampai aku tidak tahan. Aku lemah tak tertahan, kurasakan aku sudah tidak tahan, aku menyerah kalah.
“Aaaaaaaaaaaaoh Haaaaaaaaaaan .. sudaaaaaaah aaaaaaaaaaaah .. Mbaaak Fenny .. nggak kuaaat lagi .. keluaaarkan .. keluaaaaaaaarkaaaaaaaan .. “ erangku dengan menggeleng geleng tak karuan, sodokan dan remasan itu membuatku bisa terkapar jika berlangsung lima menit lagi.
Genjotan demi genjotan itu sampai membuatku sudah tidak tahan, luar biasa nikmat gesekan di dinding memekku, ada senasi luar biasa memekku digaruk garuk, kontol itu kujepit dengan kuat namun masih mampu maju mundur.
“Wooow .. enaaak kau sayaaaaaaaaaaang “ sahutku senang, kupejam kembali mataku erat erat, aku sudah tidak kuat, aku tergoncang goncang, kurasakan aku hendak orgasme, kukuatkan peganganku dan aku merasakan memekku makin kuat mencengkeram kontolnya
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erangku panjang dengan mendongak. Badanku benar benar penuh dengan keringat birahi, aku lemas, pegangan pada tanganku mulai tak kuat lagi, aku menegang dengan kuat setelah itu berkelonjotan. Burhan terus mendesak desakan kontolnya dengan keras dan kuat
“Oooh aaaaaaaaaauh …aaaaaaaahh mmmmmmmmmmhhh “ keluhku dengan suara melemah, aku berkelonjotan, genjotan demi genjotan keras menghujam ke memekku, Burhan dengan hujaman keras akhirnya memuntahkan spermanya menembak ke rahimku
“Craaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaat “
Keras sekali sperma itu menembak dengan kuat, aku sampai tersungkur ke bawah lantai mobilku, luar biasa nikmatnya, kurasakan kontol itu menyembur kuat sampai meleleh keluar dari sela sela memekku yang menjepit kontolnya, setelah remasan kuat di bukit kembarku itu melemah, kedua kaki Burhan selonjor, tubuhnya bersandar pada jok mobil. Tubuh kami penuh dengan keringat birahi, kami diam sejenak dengan pikiran masing masing. Aku masih tersungkur di lantai mobil. Kurasakan kontol itu masih juga mengeluarkan spermanya.
“Duuh Haaaan .. kontolmu ngocor teruuuuuuus “ protesku
“Halaaaaaaaaah , memek Mbak Fenny yang nyedot nyendot kok “ elak Burhan dengan membuka matanya
“Haaaaaaaaaaaaaah .. siaaaaaaaal nakaaaaaaaal kamu “ rajukku dengan mencubit kakinya itu
“Aaaaaaaaaaauh .. “
Kontol itu akhirnya diam, kuintip dari bawah tubuhku, di lantai air mani Burhan berceceran, aku berusaha menarik tubuhku, kontol lembek itu mudah keluar walau butuh perjuangan kecil.
Aku kemudian duduk di sampingnya, kulihat memekku banyak keluar lendir kental.
“Payaah aaaaaaaah kamu menghamili Mbak Fenny “ keluhku dengan mengelap memekku dengan celana dalam Burhan. Burhan tidak terima, kemudian mengambil celana dalamku, aku hendak merebut tapi kalah cepat, Burhan langsung mengelap kontolnya, tidak mau kalah, BH pun juga dipakai buat ngelap kontolnya
“Siaaal .. masak aku nggak make pakaian dalam “ keluhku
“Kita pulang bareng .. biar aku bisa meremes susu Mbak Fenny .. “ sahut Burhan dengan membuang bra dan celana dalamku ke mukaku. Kontak sperma itu menempel ke wajaku, aku mencubitnya “Kamu benar benar nakal sayaaaaaaaaang .. tapi aku suka .. yuk ke rumahku .. kontoli aku di rumah dengan lebih indaah .. jika memang kamu berniat menghamili Fenny Rose “ ajakku mesra, kupakai rokku, kemudian bajuku, kulihat ada cetakan punting ketika kupakai bajuku, Burhan pun memakai pakaiannya, kemudian berpindah ke jok depan, kemudian menghidupkan mobil dengan kunciku.
Aku berpindah ke depan dan aku duduk bersandar, kudekatkan diriku ke tubuhnya, aku pun bersandar di dadanya, dengan mengangkat kaki kananku melangkahi tongkat gigi.
“Jangan nakal yaa .. palingan kalo pindah gigi jarimu pasti menggerayangi memekku “ sahutku dengan nakal meremas kontolnya
“Aaaaaaaaaaaaaauh .. Mbak Fenny yang nakaaaaaaaal “ balas Burhan.
Mobilpun keluar parkiran, setelah kututup dadaku dengan jaketku, selepas itu mobil keluar dan melesat ke arah rumahku yang tidak jauh. Ditengah jalan, kami benar benar terbuai, aku semakin nakal, kontol itu aku keluarkan dari celananya, sudah ngaceng lagi.
“Mbak Fenny nggak tahaaaaaaaan “ rajukku memegang kontol itu. Mobil itu sampai juga dirumahku tak lebih dari 15 menit, masuk ke dalam rumah, aku tidak tahan, keluar dulu dari mobil, membuka gerbang, kemudian setelah mobil masuk aku menutup, Burhan memarkir mobilku, lalu keluar mengunci mobil. Di dalam garasi itu aku kemudian dipondongnya.
“Di mana kamarmu Mbak “ tanya Burhan dengan mencium pipiku manja.
“Sabaar sayaang .. kita hanya berdua .. malam ini Fenny Rose milikmu .. jadikan aku benar benar wanita sayaaang .. kontoli aku sampai pagi .. “ ajakku tidak kuat menahan libidoku. Aku sendiri yang membuka kunci pintu belakang rumahku, kututup dan kemudian menuju ke kamarku, sesampai di dalam, aku dilemparkan ke ranjang. Burhan langsung mempreteli baju dan celananya, aku juga telanjang secepatnya
“Sayaang .. kita lelah .. minum dulu yaaaaaaa “ pintaku dengan paksa keluar kamar dengan telanjang, aku cepat cepat membuka kulkas, sesampai didalam kutenggak minuman itu, Burhan pun juga minum, habis itu aku kembali ditarik ke ranjang dan ditindih, bibirku dilumat dengan rakus, buah dadaku diremas remas dengan kuat, aku menggelinjang. Luar biasa kuat Burhanku ini
“Sayaaaaaang aaaaaaaaaaaaaaauh … jadikan aku wanitaa .. jadikan akuu wanita sayaang .. kontoli aakuu .. hamili aakuu .. buatkan aku anak sayaang .. aku rela kaauuu hamili .. marilah sayaang .. inilah surgaku .. memekku milikmu .. dan kontolmu milik “ kataku tidak kuat setelah melawan lumatan ganas itu.
“Kini ketahuan .. Mbak Fenny pembohong … “ sudut Burhan dengan gemas meremas keras buah dadaku
“Aaaaaaaaaaauh iyaaa sayaaaaaaaaaaaaang .. iyaaaaaaaaa “ kataku menyetujui ucapan itu.
“Sekarang .. emut kontolku .. telan spermaku .. “ ajak Burhan dengan menarik
“Tapi Haan ..sayaang, aku belum pernaaah .. gimana rasanya ya ?” tanyaku bingung
“Telan ajaa “ sahutnya enteng menarik kepalaku, kubuka mulutku dan kutelan kontol itu bulat bulat.

Fenny Rose (3)



Kali ini aku mendapatkan pengalaman baru, menelan sperma, sesuatu hal dalam hubungan seks yang belum pernah kulakukan. Aku merasa begitu hijau dihadapan lelaki ini, walau umurnya masih muda namun aku kalah segalanya, aku merasa diriku kurang mesum dihadapannya. Lelaki ini piawai memuaskanku, sudah sekali menyemburkan spermanya dalam rahimku, entahlah aku begitu sangat kawatir jika aku hamil, suatu yang paling kutakuti apalagi yang menghamili bukan suamiku, tapi aku terdesak kebutuhan, apalagi aku mulai terbawa permainan terlarang ini. Sodokan dan genjotannya itu yang kusuka, kontolnya benar benar sesak dalam memekku, apalagi jika meremas buah dadaku, nakal sekali. Aku menjadi semakin suka dengan kenakalan dan keliarannya. Wajahnya yang bersih tanpa kumis dan janggut membuatku semakin suka. Aku sendiri sampai ngos ngosan disetubuhi di mobilku, rasanya benar benar luar biasa, jika di dalam mobil aku begitu sangat merintih, mengerang, menjerit, melenguh, apalagi kini aku dikontoli di ranjang, pastilah akan lebih membuatku tak berdaya. Kami berdua telanjang bulat tanpa sehelai benangpun di ranjangku. Kusaksikan kontol itu menjulang besarnya, aku sampai tergidik melihat kontol itu, tanganku saja sampai gemetaran.
“Ayo Mbak Fenny .. jangan melamuni kontolku .. emut deeh “ rayu Burhan dengan mengelus elus daguku, aku tersenyum
“Nggak sayaang .. aku takjub dengan kontolmu ini .. Mbak Fenny suka sama kontolmu .. sayaang .. malam ini Fenny Rose yang kau kenal menjadi milikmuuu .. Oke Han .. aku telan spermamu .. “ kataku dengan rakus membuka mulutku, kumasukan kontol itu dalam mulutku.
“Iyaaaaa aaaaaaaaaah aaaaaaaaaauh .. emuut … sedot .. Mbak Fenny aaaaaaaaaah sssssssssssh sssssssssshh .. uuuuuuuuh .. seponganmu aaaaaaaaaah “ keluh Burhan dengan meremas kedua bukit kembarku, nakal sekali, buah dadaku dimencongkan ke sana kemari, diremas ke kanan dan ke kiri, aku menggeliat dengan posisi membungkuk itu. Tangan kiri Burhan merapikan rambutku yang berantakan.
Kontol itu keluar masuk mulutku, kontol itu basah air liurku, kunikmati setiap kontol itu keluar masuk mulutku. Kontol besar itu sesak dalam mulutku, gigiku sering bergesek dengan kontol itu, baunya khas kelamin, walau pesing namun sangat nikmat bagiku. Kukeluarkan kontol itu, kuambil nafas sejenak.
“Mbak Fenny .. hhhmmm … Mbak Fenny memang maniak kontol .. dasar betina “ ejek Burhan dengan mengelus elus punggungku. Kupandang dan kuberikan senyum padanya.
“KONTOOOOL “ balasku tak mau kalah.
“Wuuih … mulai binal yaa .. awas yaaa kalo berubah lagi “ balas Burhan dengan menyentil punting susuku
“Tiiiiiiiiiik “ Burhan menjentikan jarinya menyentil punting susuku
“Aaaaaaaaaaaaaaaauh .. sakit aaaaaaaaaaaaah “ keluhku merasakan puntingku kesakitan.
“Awas kalo besok besok nggak mau aku kontoli .. “ sahut Burhan dengan tersenyum dan menarik kepalaku, bibirku dilumat dengan rakus, aku terbawa lumatan itu, aku mabuk kepayang dan semakin tenggelam dalam birahi itu. Aku sampai ngos ngosan melawan lumatan itu. Aku sampai tak tahan dan kutahan kepala itu.
“Pleasee .. biarkan Mbak Fenny emut kontolmuu sssssssshh hhh “ kataku dengan nafas tak karuan.
“Aku suka sama Mbak Fenny Rose yang binal dan jalaaaaaaaang, ayo jalaaaaaaaang .. jalangku sayaaang .. Fenny Rose presenter jalang .. presenter binal doyan kontol .. maniak seks .. “ ejek Burhan sampai membuat tergelak akan ejekan yang di mata perempuan pasti akan tersinggung. Namun aku mengamini kata katanya. Aku langsung menjilati buah zakarnya, kuludahi dan kemudian kujilati air liurku.
“Srrrrrrrrrruuuuuuuup .. nikmatnya kontolmu sayaaaaaaaang .. Mbak Fenny makin ketagihaaan .. hhhmmm .. tak kusangka .. kontol ini nakal sekali mau menghamiliku .. “ kataku dengan kembali menjilati kontol itu dengan rakus, kepala memiring dan menjilati kontol itu naik turun. Kumasukan kepala penis itu dalam mulutku
“Uuuuuuuuuuh .. Mbak Fenny aaaaaaaaaaaaaaaauuh … jadikan gendakku .. “ erang Burhan, menjadi gendaknya ? aaah .. keluhku … namun aku tetap bermain dengan kontolnya itu. Nikmat dan lebih besar dari pada punya suamiku. Burhan memposisikan dengan relaks, bersandar pada bantal, aku semakin bergairah, kontol itu kembali aku emut.
“Mmmmmmmmmfffffffffhhhh … mmhhh ……. ssseeep ..seeeeeeeeeppp … “ suara yang keluar dari mulutku yang tersumpal kontol itu, aku terus mengulum keluar masuk dengan rakusnya. Aku menjadi keranjingan dengan kontol Burhan.
Burhan terlihat merem melek keenakan “Rasain luuu “ batinku dalam hati, aku terus menyepong kontolnya, berkali kali Burhan sampai menggeleng geleng. Gesekan gigiku sampai membuat lelaki itu semakin tak karuan.
“Ooooooooh aaaaaaaaaaaaaaaah aaaaaaaaaaauh Mbaaaaaaaak Feeeeeenyy aaaaaaaaaaaaaaah ssssssssssssh ssssssssshh hh .. teruuus sayaang .. terus gendakku .. “ erang Burhan dengan tak karuan.
Burhan sampai kepalanya terjengkang ke belakang merasakan kuluman dan sepongan mulutku, aku sangat rakus sekali mengulum kontol itu, benar benar kontol yang sangat nikmat sekali. Aku merasa kapanpun pasti mau dikencani. Kurasakan kontol itu yang sangat nikmat. Sungguh beruntung malam ini aku dinikmati tubuhku, kupandang sejenak foto suamiku yang terpasung di dinding, kemudian kepalaku menggeleng.
“Kau saksi bisu .. bahwa istrimu doyan kontol orang lain “ batinku mengejek foto suamiku.
“Ayoo gendakku sayaaang .. Fenny Rose gendakku .. tunggu apalagi .. kontolku bukan dipandangi “ rajuk Burhan dengan mengangkat punggung dan langsung memegang kepalaku, aku kembali membuka mulutku, kumasukan dengan paksa kontol itu. Kembali kontol itu keluar masuk mulutku
“Aaaaaaaaaaaaoh .. Mbaaak Feeenyy aaaaaaaaaaaaaah .. enaaaaaaaaaak .. teruuus sayaaang .. terus gendakku .. “ Burhan kembali mengerang erang akibat kuluman nakal mulutku, kontol itu menjadi bulan bulanan mulut, lidah, gigi serta bibirku. Bibirku semakin penuh dengan air liur, mukaku penuh dengan keringat. Kurasakan nikmatnya mengulum kontol itu.
Tak pernah aku merasakan hubungan badan seindang ini, baru kali ini aku merasakan arti kontol bagi wanita, kontol Burhan itu sangat menarik hatiku. Bukan masalah besarnya, kontol itu ngacengnya sangat tegak dan keras, tegak lurus tidak miring. Aku semakin ketagihan.
“Mmmmmmmmmfffffffff …………. ssssssssssssh ssssssssshhh “ desisku ketika kontol itu keluar dari mulutku.
Aku kemudian mengocok kontol itu dengan cepat, benar benar berat tanganku mengocok, kedua tanganku pun kusatukan dan mengocok kontol itu, aku sampai tertawa tergelak
“Kontoooolmu aaaaaaaaaah .. enaaaaaaaaak .. aku sukaaa mengocoknya sayaaaaaaaaaang “ buaiku dengan senang, kubinalkan dan kuliarkan sifatku agar lelaki ini semakin terpikat padaku.
“Mbaaaaaaaaak aaaaaaaaaaaah .. Fenny Rooooseee memang nakaaaaaaaal .. “ sahut Burhan dengan kembali terjengkang kepalanya ke belakang, aku terus mengocok dan meremas dengan cepat, kedua tanganku yang memegang kontol itu semakin gemas tak karuan. Aku sampai menjulurkan lidahku menyaksikan kontol di depanku itu.
“Enaaaaaaaaaaaak .. teruus Mbaaaaaaaaaaaaak dikit laagi .. “ sahut Burhan dengan memandangku sayu, kocokan demi kocokan kulakukan dengan cepat, kulepas sejenak dan kuremas nakal kedua buah zakarnya itu, Burhan sampai bangun melotot padaku, aku sampai tergelak
“Rasain kau germooooooo “ makiku
“Oh .. dasar gendaak … dasaaaaaaaaaaar lonteeee .. presenter lonte .. Fenny Rose memang lonte .. aaaaaaaaaaaaauh … gendakku nakaaaaaaaaal .. Fenny Rose gendak … Ayo .. presenterku sayaaang dikit lagi .. telan maniku .. jangan sisakan sedikitpun aaaaaaaaauuh .. ssssssssshh .. hhhmmm aku suka sama kenakalan Fenny Rose .. wanita pujaanku kini sudah mainin kontolku .. kuhamili kau Mbak Fenny Rose .. “ ujar Burhan dengan kata kata yang membuatku panas, aku kembali dicap lonte, dicap gendak, dicap doyan kontol. Aku sebenarnya tak terima namun aku tidak protes karena aku tidak mau menganggu mengocok kontolnya itu. Kontol ngaceng itu sangat nikmat bagiku
“Terseraaaaaaaah .. Fenny Rose memang lonte .. aku memang lonte uuuh … kontolmu sayaaang .. “ sahutku tak karuan karena kocokan yang cepat ditanganku itu. Burhan tidak tahan lagi, kulihat meringgis, kuhentikan kocokan itu dan kembali kontol itu kumasukan, kukulum dengan buas dan liar dan kadang kugigit, kurasakan ketika tanganku naik ke perutnya, rasa panas di situ cepat dan menjalar, Burhan sampai tertegang tak karuan, dadanya naik ke atas, tinggal sedikit lagi kontolnya muncrat, kumasukan kontol itu dalam dalam dan Burhan pun mencapai klimaks
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh … Feeeeeny Roooose .. lonteeeeeeeeeeeeeeekuuuu “ erang Burhan panjang mencapai puncak pendakian aku oral.
“Craaaaaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaat “
Kontol itu menembak ke tenggorokanku memuncratkan lendir kental, kutelan air mani itu bulat bulat, luar biasa rasanya, gurih dan sedikit asin kadang ada rasa masam, kutelan dengan cepat dan kusedot sedot kontol itu agar lebih banyak mengeluarkan sperma, ada lelehan yang keluar dari mulutku menetes ke selakangan Burhan. Kujilat dengan cepat, tak kusisakan sedikit sperma yang kubuang.
Burhan berkelonjotan dengan mata terpejam, aku terus menjilati sampai kontol itu mulai lembek, aku sampai mengelap mulutku agar sisa sisa sperma di bibirku masuk. Kutarik kepalaku, aku kemudian menyambar botol air putih, kutenggak dan kuminum segera, sperma itu lenyap dalam perutku.
“Kata orang .. katanya menelan sperma bisa awet mudaa “ sahutku yang tidak dibalas oleh Burhan, aku kemudian menaikinya, kutekan dadanya dengan bukit kembarku. Burhan membuka matanya, kucium kedua pipinya.
“Gimana sayaang .. Fenny Rose sudah jadi lontemu .. Fenny Rose presenter jalang milikmuu .. hamili aku ya sayaang .. akan kukandung anakmu .. buatin Mbak Fenny anak yang ganteng seperti kamuu “ pintaku sudah tak perduli hamil apa tidak, tapi aku malah justru pengin dihamili
“Fenny Rose Pembohong… gendak pembohong .. lonte pembohong .. presenter jalang tidak bisa dipegang mulutnya, mulut sama memeknya nggak beda “ sudut Burhan.
“Iyaaa .. iyaaa .. aku pembohong .. aku memang lonte .. Fenny Rose lonte “ kataku tak kalah. “Aku suka Fenny Rose yang mesum, nakal, binal, jalang .. jadi gendakku harus begitu .. akan kucarikan job lain dengan bayaran gedhe .. tapi kudu bersumpah mau kukontoli kapan saja .. “ tawar Burhan
“Oh My God .. aku tersanjung sayaaang .. “ sahutku senang.
“Malam ini akan kubuat Fenny Rose mengerang erang, merintih rintih keenakan aku kontoli, ewein, spermain, entotin .. memekmu bakal jadi santapan empuk kontolku .. akan kubuat Fenny Rose terkapar minta ampun aku kontoli “ ancam Burhan sampai membuatku melotot. Ancaman itu benar benar nyata, di mobil saja aku sudah kedodoran.
“Sayaaaaaaang aaaaaaaaaaah .. jangan gitu donk .. beri yang nikmat dan lembut bak suami istri “ kataku meminta dengan halus
“Makanya bersumpahlah Mbak Fenny Rose aku kontoli terus “ rajuk Burhan
“Aku bersumpah sayaang .. kapan pun aku rela dikontoli dan dihamili “ jawabku dengan tegas.
“Pegang sumpahmu Mbak Fenny .. kalo bohong rasakan akibatnya .. akan kupanggil teman temanku menggenjot memekmu .. “ ancamnya dengan mata sorot tajam
“Jangaaaaaaaan aaaaaaaah .. aku tak mau kontol lain .. Mbak Fenny hanya mau kontolmu aja, tolong .. jangan bagi tubuhku .. aku adalah milikmu .. aku tak mau .. ogaah dikontoli lelaki lain “ kataku mendebat
“Lha ngapain kamu nanti masih mau dikontoli Enkito suamimu ?” sudut Burhan
“Ya Tuhan .. dia suamiku . enak aja “ sahutku cepat
“Kurangi ya .. jatahku harus lebih banyak dari pada dia .. “ rajuk Burhan, aku tergelak mendengarnya, pemuda ini banyak maunya padaku
“Iyaaa .. satu job berhasil .. aku nambah jatah dikontoli sama kamu .. misal sekarang seminggu lima kali, besoknya bisa tiap hari .. “ kataku berkelakar, aku merasakan kontolnya menegang lagi ketika kutindih dengan selakanganku, kurasakan kontol itu mendesak desak membuatku harus menyingkirkan selakanganku.
“Wooooooooo .. ngaceng lagi sayaaaaaaaang .. harus masuk memek Mbak Fenny dan menghamili ya “ kataku sambil menjentikan jariku menyentil kontol ngaceng itu
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaw “ lenguh Burhan tersenyum padaku.
“Dasar Fenny Rose lonte doyan kontol “ makinya padaku, aku tergelak gelak padanya. Uh .. nakal dan jahil Burhan ini.


Fenny Rose (4)



Aku tersenyum pada lelaki yang kutindih ini, kontolnya yang barusan muncrat itu kembali ngaceng, aku suka dengan ngacengnya itu, selain besar dan keras. Daging berbentuk pisang itu luar biasa rasanya, aku semakin menikmati perselingkuhanku ini, kulupakan dan kubuang jauh jauh nama Enkito dalam otakku, yang ada dalam otakku kini cuma kontol dan kontol. Kontol besar yang sudah berkali kali menyodokki memekku sampai muncrat memenuhi memekku. Aku menyukai lendir kental air mani itu dalam memekku. Aku menjadi munafik, sejak awal aku tidak mau keluar di dalam, namun kini aku semakin penasaran digenjot dengan dispermain, tak akan kubiarkan lagi kontol itu muncrat di luar, boleh muncrat di luar tapi harus kutelan. Aku kini sudah menjadi lontenya, akan kubuktikan bahwa aku memang benar benar presenter lonte, Fenny Rose, Fenni Rose .. nama nama yang berbeda tetap saja satu orangnya, aku lah presenter lonte doyan kontol.
“Mbak Fenny .. lonte jalangku .. enak rasanya tadi Mbak Fenny muncratin kontolku .. gantian ya Mbak .. aku mainin memek Mbak Fenny .. gantian donk Mbak Fenny yang muncraaat “ sahut Burhan dengan mendorong dadaku.
“Burhaan sayaaang .. maafin Mbak Fenny yang munafik ya .. “ kataku dengan jujur karena aku sudah munafik padanya.
“Aku akan memaafkan jika apapun Mbak Fenny aku anggap, Mbak Fenny Rose nggak boleh protes, tidak boleh menjawab dengan tersenyum, harus sungguh sungguh, sekali ketawa nggak akan aku kontoli lagi “ sahut Burhan ketika aku sudah telentang memamerkan bukit kembarku
“Fenny Rose lonteku “ kata Burhan
“Ya .. Fenny Rose lontemu “ jawabku dengan sungguh sungguh akan Burhan tidak kecewa
“Fenny Rose presenter jalangku yang doyan kontol “ lagi kata nakal itu keluar.
“Ya Fenny Rose persenter jalangmu yang sangat doyan kontolmu “ kataku lagi dengan tegas. Akan kujawab setiap pertanyaan itu.
“Jadilah Fenny Rose yang mesum, nakal, binal “
“Ya Fenny Rose akan selalu mesum, nakal dan binal pada Burhan “ jawabku lagi tanpa ekpresi tertawa.
“Fenny Rose akan selalu kukontoli dan kuhamili .. “ kali ini pertanyaan Burhan aku tanggapi dengan diam sejenak, pertanyaan itu kurang lengkap bagiku, maka kujawab lebih panjang.
“Fenny Rose rela setiap hari dikontolin, diewein, dientotin, spermain, dihamilin, apalah namanya yang penting kontolmu menyodoki memek Fenny Rose persenter lontemu ini .. AKU MEMANG PRESENTER LONTE “ kataku dengan berteriak setelah berkata panjang itu.
“Bagus .. lonteku sayaaang .. Fenny Roseku sayaang .. jadilah istriku malam ini .. tidak boleh menyebut Enkito sebagai suamimu .. mulai sekarang aku suamimu .. Akulah yang paling berhak mengkontoli Mbak Fenny .. ceraiin Enkito secepatnya ..tak sudi istriku dikontoli orang lain, enak aja lelaki itu make istriku “ kata Burhan yang sangat membuatku sampai menggeleng geleng, namun karena Burhan menampakan sikap tidak suka aku langsung menjawab
“Ya sayang .. mulai sekarang aku istrimu .. dan kau suamiku .. aku akan berusaha menceraikan Enkito ..” jawabku untuk menghindariku pertanyaan yang tidak kusuka itu, namun karena aku berbohong menjadi ketahuan
“Fenny Rose memang pembohong .. aku tak suka istri tidak setia, lonte “ maki Burhan lagi.
“Maafin aku sayaaang .. aku memang pembohong .. aku akan berusaha menceraikan .. hanya kontolmu saja nanti yang boleh make memekku “ kataku mengiba dengan sungguh sungguh.
Habis berkata demikian Burhan langsung menerkam tubuhku, bibirku langsung dilumat, kupegang kepalanya agar aku bisa mengontrol lumatan itu, malam ini akan kubuktikan aku memang “PRESENTER LONTE”.
“Sssssssssssssssshhh hhhhhhhhh ssssssssssshhh hhh .. “ aku mendesis tak karuan ketika kami habis saling melumat bibir, sungguh kurasakan bibir itu lebih ganas dari suamiku, Enkito, kami terhenti sejenak.
“Jangan ada pikiran Enkito dalam pikiranmu, lonte “ sudut Burhan sampai membuat terkejut, lelaki ini bisa membaca pikiranku, kubuang buang jauh nama suamiku. Habis itu Burhan kembali melumat bibirku, lebih rakus, aku sangat kewalahan sekali, serbuan bibir itu sangat kuat dan ganas, aku melayani sekuatku. Bibirku disedot dengan kuat sampai menimbulkan bunyi kecapan. Luar biasa pemuda ini, sanggup membuatku megap megap
“Haaaaaaan Burhaaaaaaaaaan .. ayo sayaaaaaaaaang .. lontemu siaaaaaap “ sahutku dengan nafas ngos ngosan. Burhan kembali menyerangku, tangannya nakal meremas kuat buah dadanya yang kenyal itu, rambutku berantakan, kepala dipegang, kami saling miring melumat.
“Sssssssssssssh hh sudaaaaaah sayaaaaaaaaang ngggak kuat lawan bibirmu .. jangan teruuskan “ keluhku dengan nafas tak karuan, benar benar butuh wanita satu lagi untuk diajak threesome.
Kutahan kepalanya dan aku pengin menawarkan wanita lain.
“Sayaang .. sssssssshh hhhh maafin .. aku tak kuat melawanmu .. harus ada cewek satu lagi yang mengimbangimu .. “
“Carikan aku .. teman presentermu .. aku pengin Aviani Malik .. konco lontemu itu “
“Baik “ kataku singkat. Aku kemudian ditindih lagi, dilumat lagi bibirku, lidah kami saling bertaut, habis kami saling berbagi liur itu, Burhan menarik tubuhnya. Kedua pahaku dinaikan
“Memekmu benar benar nikmat, Mbak Fenny sayaang .. “ puji Burhan dengan melihat ke memekku yang merah basah “Iya sayaang .. memekku hanya untukmu .. Fenny Rose presenter lontemu ini memeknya milikmu .. jilatin dan rasakan nikmatnya, sayaaang .. tunggu apalagi .. jadikan aku gendakmu .. jadikan aku malam ini presenter binal .. “ ajakku dengan tak kuat hanya dipandangi itu.
Burhan langsung membuka, memekku langsung ditempeli bibirnya dan disedot dengan kuat, aku menjerit tak karuan
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ erangku merasakan sedotan kuat dan nakal itu, aku sampai menggeliat ke kanan dan ke kiri, tubuhku benar benar tak karuan bak cacing kepanasan. Aku sampai merem melek keenakan setelah memekku disedot, lidah Burhan melesak masuk dalam memekku, dinding memekku dijilati, aku sampai terpejam erat, kurasakan memekku serasa geli.
Klitotisku kurasakan dijilati, ketika dijilati itu aku sampai terangkat tubuhku, aku kemudian terdebam kembali ke ranjang, luar biasa jilatan pemuda ini. Lidah itu kemudian menjilati pahaku, merayap sampai ke pahaku, kemudian naik, menjilati perut, tangannya ikut naik dan merems kuat susuku sebelah kanan.
“Sayaaaaaaaaaang aaaaaaaaaaaaaaaaaauh teruuuuuuuuuuuus .. jilati ..aaaaaaaaauh sssssssssssh ssssssssssssh .. “ lenguhku menggelinjang tak karuan, remasan di buah dadaku sangat membuat badanku gemetar luar biasa, baru kali ini aku dirangsang luar biasa.
Jilatan demi jilatn itu naik sampai ke dadaku, kupegang buah dadaku, kumencongkan ke mulutnya, punting susuku dimasukan dalam mulutnya dan disedot
“Iyaaa sayaaaaaaaaaaang duuuh enaaaaaaaknyaaaaaaaa .. “ sahutku dengan tak karuan, kurasakan setiap jilatan dan sedotan itu kurasakan benar benar. Buah dadaku sebelah kiri diremas dengan kuat, sedang sebelah kanan puntingnya dijilati. Sambil meremas buah dadaku itu, lidah pemuda itu menjulur julur mengkitari buah dadaku melingkar, kurasakan aku sangat geli dan nikmat
“Yaa sayaaaaaaang oouh .. kau memang pintaaaaaaaaaaaaar “ pujiku pada Burhan. Kurasakan setiap detik tangannya meremas buah dadaku, aku menggelinjang hendak ke sana kemari , namun tangan pemuda itu mencegah geliat tubuhku.
“Sudaah sayaaaaaaaaaang .. memekku lagi “ pintaku dengan wajah sayu
“Baik Mbak Fenny Rose … presenter lonteku “ sahut Burhan dengan turun kembali.
Memekku kembali dijilati dengan rakus, daging memekku dikuak lebih lebar, kurasakan nikmat itu dengan rasa luar biasa nikmatnya, lidahnya menjulur nakal, mengusap memekku rakus, memekku yang basah itu, cairannya ditelan bulat bulat
“Memekmu aku suka Mbak Fenny .. tak akan kubiarkan orang lain memakai memekmuu .. uuuuuuh “ sahut Burhan dengan memandang ke memekku yang memerah itu.
Burhan kembali memasukan lidahnya dengan menyempitkan lidahnya, menusuk nakal
“Uuuuuuuuuuuuh .. nakaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaal “ erangku penuh kenikmatan, ketika lidahnya masuk ke dalam memeknya kurasakan ibarat kontol kecil.
Burhan luar biasa kuatnya, menyedot nyedot memekku kemudian, aku sampai hendak mengejan kuat tidak tahan sedotan itu.
“Ssssssssssssssssssssh hhhhhh aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh ssssssssssssssssssssssshh hhh .. mmmmmmmmmhhhh ……………aduuuuuuuuuuuuuuuuuuuh .. sayaaaaaaaaaaaaaaaaaaang .. teruuuuuuuuus Haaaaaaaaaan .. Burhan sayaaaaaaaaang .. dikit lagii “ aku mendesis tak karuan, sungguh nikmat sekali, kali ini aku bakalan terkapar disetubuhi.
Aku menaikan kepalaku pengin melihat lidah Burhan menjilati memekku, aku mengganjal bantal punggung, kini kusaksikan betapa nakal lelaki ini menjilati memekku keluar masuk.
“Yaa sayaaang aaaaaaauh nikmaaaaaaaaat .. enaaaaaaaak sayaaaaaaaaaaang .. “ lenguhku penuh kenikmatan, baru kali ini aku merasa menjadi seorang istri yang diberi pemenuhan birahi, tak akan kusia siakan lelaki yang telah menjadi suamiku malam ini
“Good Bye Enkito .. kau bukan suamiku lagi “ kataku dengan pelan, Burhan mengangkat kepalanya dan menatap penuh senyum padaku.
“Kau benar benar istriku Mbak Fenny Rose .. ceraikan dia “ sudut Burhan lagi
“Baik .. akan kuceraikan dia, aku bersumpah tidak akan dikontoli dia lagi “ kataku tegas, aku bernafas tak karuan.
Burhan kemudian kembali menjilati memekku, kali ini tidak meremas buah dadaku, namun memegang kedua bokongku dan diremas
“Uuuuuuuuuuuuuuuuuh “ lenguhku tak karuan merasakan remasan tangan Burhan di bokongku
“Bokong tak beda dengan susumu sayaaaaaaaaaang .. Fenny Rose sayaaang … presenter lonteku “ puji Burhan dengan tetap meremas remas kedua bokongku itu, aku sampai tak karuan merasakan pantatku bergerak tak karuan akibat remasan sangat nakal itu.
Aku tak tahan lagi kubuang bantal dipunggung, Burhan kemudian kembali menyedot memekku, pantatku diremas remas dengan sangat kuat dan keras, aku sampai tak karuan sampai naik punggung, kemudian aku berdebam dengan kuat, rambutku berantakan. Luar biasa rasanya.
“Aaaaaaaaaaaauh aaaaaaaaaaaaaaaaah aaaaaaaaaaaaaaaaauuh uuuuuuuuuuuuh “ lenguhku dengan terus naik dan berdebam tak karuan, jilatan dan remasan nakal itu semakin membuat tenagaku terkuras, tubuhku penuh dengan peluh, rambutku tak karuan, acak acakan, badanku bergetar luar biasa.
“Sayaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang nggaaaaaak kuaaaaaaaaaaaaaaaat aaaaaaaaaaaaaaah aaaaaaaaaaaaaauh aaaaaaaaaah .. KOOOOOOOOOOONTOOOOOOOOOOL . KOOOOOOOOOOOONTOOOOOOOOOL .. KOOOOOOONTOOOOOOOOOOOOOOOOL “ teriakku bersahutan penuh birahi.
Aku sudah tidak kuat lagi, aku naik dan berdebam tiga kali, bagian atas pinggangku montang manting tak karuan, ke kanan dan ke kiri, kuremas sendiri buah dadaku
“Sayaaaaaaaaaang aaaaaaaaaaaaaaaaauh .. “ kurasakan memekku sudah tidak tahan kurasakan badanku panas tak karuan. Aku menjerit panjang ketika aku mendapatkan orgasme lagi. “KOOOOOOOOOOOOOOOOONTOOOOOOOOOOL “ teriakku panjang menyebut kontol dan aku menegang dengan mata terpejam sangat erat, aku sampai punggungku naik. Burhan menyedot memekku kuat lagi, aku tersungkur dengan berdebam terakhir kali, aku mengejan dengan kuat dan aku pun terkapar dengan mengeluarkan cairan orgasmeku merembes keluar.
Tubuhku berkelonjotan bak disetrum listrik ribuan volt, aku lemas tanpa tulang, kurasakan badanku sangat enteng selaki, seolah jiwa terbang meninggalkan ragaku. Kurasakan aku benar benar menjadi wanita. Aku lemas tak berdaya dengan nafas ngos ngosan, Burhan melepaskan remasan di bokongku itu, mengelus elus pahaku tanpa berkata kata. Hanya terdengar nafasku yang naik turun, dadaku naik turun seiring nafasku yang berantakan. Aku lama terpejam erat itu.
Burhan merangsangku pelan pelan, meremas buah dadaku dengan lembut, aku menggeliat dan mataku kubuka
“Sa.. sayaang .. luar biasaaa .. kau memang suamiku .. terima kasih sayaaaang .. baru kali ini kurasakan benar benar merasakan seks .. maukah kau benar benar menjadi suamiku setelah Enkito kuceraikan “ sahutku
“Kau lonteku .. tidak berhak mengaturku .. kau boleh tinggal bersama dia .. tapi jangan mau dikontoli ..” kat Burhan
“Baik sayaang .. aku akan berusaha melaksanakan keinginanmu .. sayaaaaaaaang .. beri aku istirahat sebelum memekku kamu coblos .. berikan aku keindahan seks .. sayang cinta padamu sayaaaang .. kau lelaki yang telah membuatku bahagia “ ucapku dengan tersenyum.
“Pura pura tidak mau akhirnya paling mau “ goda Burhan dengan tersenyum
“Aaah sayaaaaaaaang Mbak Fenny Rose jadi malu aaaaaaaaaaaah “ kataku lirih dengan memandang ke samping.
“Lonte nggak boleh malu “ sudut Burhan
“Iyaaa deeh .. iyaaaaaaaaa “ kataku dengan tersenyum, aku bangun aku kemudian memeluknya erat, kurasakan aku merasa tenang dalam pelukan Burhan yang telah membuatku puas dalam urusan cinta ini. Aku pengin terus bersamanya, aku pengin tiap hari dikontoli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar